Jumat, 27 September 2013


Rendahnya tingkat kehidupan yang sering sebagai alat ukur kemiskinan pada hakekatnya merupakan salah satu mata rantai dari munculnya lingkaran kemiskinan. Walaupun telah dilakukan berbagai upaya dalam menanggulanginya, namun sampai saat ini masih terdapat lebih dari 1,2 milyar penduduk dunia yang hidup dengan pendapatan kurang dari satu dolar perhari dan lebih dari 2,8 milyar penduduk dunia hanya berpenghasilan kurang dari dua dollar perharinya. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum internasional. Dan masalah kemiskinan dianggap sebagai salah satu hal yang menghambat proses pembangunan sebuah negara. Salah satu negara yang masih dibelit oleh malsah sosial ini salah satunya adalah Indonesia. Latar belakang lingkaran kemiskinan di indonesia beraneka ragam, yaitu:
1.      kurangnya jenjang pendidikkan di kalangan masyarakat miskin.
2.      pengangguran yang melimpah akibat kemalasan yang terus mehinggapinya.
3.      kurangnya lowongan kerja yang menyediakan sarana – sarana yang cukup
4.      tingkat upah yang rencah,
5.      distribusi pendapatan yang timpang,
6.      kualitas sumberdaya alam yang rendah,
7.      penggunaan teknologi yang masih kurang,
8.      serta belum stabil jalannya politik di Indonesia.
Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, dan masalah lain yang menjurus lain yang menjurus ke arah tindakan kekerasan dan kejahatan.
Salah satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya kesenjangan antar daerah akibat  tidak meratanya ditribusi pendapatan, sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di Indonesia semakin melebar. Misalnya tingkat kemikinan antara Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta atau Bali, perbedaan pendapatan daerah sangat besar dan tidak berubah urutan tingkat kemiskinan dari tahun  1999-2002. 
Dalam artikelnya yang berjudul BOM WAKTU ITU Bernama Kemiskinan- Mukhlisin berpendapat bahwa “kelaparan, kemiskinan, dan kelatarbelakangan bisa menjadi bom waktu. Pemerintahan yang buruk penyebab utamanya” (media OTONOMI – 4 * No.r51,TAHUN II , 2005). Jadi apabila masalah kemiskinan, kelaparan dan keterbelakangan tidak dapat dikelola dengan oleh pemerintah maka akan menjadi bumerang bagi pemerintah dan negara itu sendiri,bahkan bisa menjadi bom waktu yang tinggal menunggu meledaknya masalah – masalah sebagai akibat dari pengelolaan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi yang tidak segera diatasi.

Dan besarnya jumlah penduduk miskin akan berpotensi menciptakan permasalahan sosial yaitu menurunnya kualitas sumber daya manusia, munculnya ketimpangan dan kecemburuan sosial, terganggunya stabilitas sosial dan politik dan meningkatnya angka kriminalitas. Pada gilirannya, kondisi tersebut menghambat perkembangan ekonomi nasional dan menyulitkan Indonesia keluar dari ketertinggalan.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.